Meskipun pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta masih terbilang lama, wacana usung mengusung calon Gubernur DKI Jakarta mulai dibicarakan saat ini. Seperti apa yang disampaikan oleh Bestari Barus, ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu. Kepada para wartawan, ketua Fraksi Demokrat tersebut mengatakan Partai Nasdem membuka diri bagi Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama bila ingin menggunakan kendaraan partai untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini, kata Bestari, Nasdem akan menyelesaikan penjaringan calon kepala daerah dan penetapan calon Gubernur yang akan dilakukan pada 2016. Ia tidak menampik, bila Ahok merupakan seorang tokoh yang layak diperhitungkan sehingga Nasdem membuka diri untuknya.Seperti diketahui sebelumnya, saat ini Ahok belum memiliki partai lagi setelah mengundurkan diri dari partai Gerindra pada tahun 2014 lalu. Sementara itu, untuk bisa maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, seorang calon independen setidaknya harus memiliki dukungan 750 ribu KTP warga DKI sebagai bentuk dukungan terhadap dirinya.
Melihat sepak terjangnya saat ini, saya rasa sulit bagi Ahok untuk maju dalam Pilkada 2017 melalui jalur independen. Sebab, tentunya bukan perkara mudah untuk dapat mengumpulkan KTP sebanyak itu. Terlebih lagi, dalam melaksanakan beberapa kebijakannya, Ahok seringkali bertentangan dengan pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut meskipun pada dasarnya kebijakan tersebut diambil untuk kebaikan bersama.
Contoh terbaru, ribuan warga DKI yang berasal dari Wilayah Pinangsia, Ancol dan Pademangan mengepung kediaman Ahok di Pantai Mutiara No 39 Blok Y, Pluit, Jakarta Utara, disebabkan rencana Pemprov DKI yang akan menggusur pemukiman warga yang berada di bawah kolong Tol Ancol. Belum lagi kebijakan-kebijakan lain yang tentunya telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Hal tersebut tentunya menimbulkan kebencian tersendiri bagi beberapa kalangan. Sedikit banyak, tentunya hal tersebut akan mengurangi simpati masyarakat kepada mantan Bupati Beling tersebut. Namun, apabila Ahok mau berkompromi dengan partai politik, tentunya bukan perkara sulit untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon Gubernus DKI dalam Pilkada 2017. Buktinya, Partai Nasdem sudah membuka diri apabila Ahok membutuhkan partai sebagai kendaraan politiknya.
Jadi, mari kita lihat saja, Apakah Ahok akan maju lagi dalam pilkada DKI 2017 ataukah tidak. Kalau ia, dengan apa ia akan bertarung dalam Pilkada tersebut, jalur independen ataukah partai?
Menurutnya, dalam waktu dekat ini, kata Bestari, Nasdem akan menyelesaikan penjaringan calon kepala daerah dan penetapan calon Gubernur yang akan dilakukan pada 2016. Ia tidak menampik, bila Ahok merupakan seorang tokoh yang layak diperhitungkan sehingga Nasdem membuka diri untuknya.Seperti diketahui sebelumnya, saat ini Ahok belum memiliki partai lagi setelah mengundurkan diri dari partai Gerindra pada tahun 2014 lalu. Sementara itu, untuk bisa maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, seorang calon independen setidaknya harus memiliki dukungan 750 ribu KTP warga DKI sebagai bentuk dukungan terhadap dirinya.
Melihat sepak terjangnya saat ini, saya rasa sulit bagi Ahok untuk maju dalam Pilkada 2017 melalui jalur independen. Sebab, tentunya bukan perkara mudah untuk dapat mengumpulkan KTP sebanyak itu. Terlebih lagi, dalam melaksanakan beberapa kebijakannya, Ahok seringkali bertentangan dengan pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut meskipun pada dasarnya kebijakan tersebut diambil untuk kebaikan bersama.
Contoh terbaru, ribuan warga DKI yang berasal dari Wilayah Pinangsia, Ancol dan Pademangan mengepung kediaman Ahok di Pantai Mutiara No 39 Blok Y, Pluit, Jakarta Utara, disebabkan rencana Pemprov DKI yang akan menggusur pemukiman warga yang berada di bawah kolong Tol Ancol. Belum lagi kebijakan-kebijakan lain yang tentunya telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Hal tersebut tentunya menimbulkan kebencian tersendiri bagi beberapa kalangan. Sedikit banyak, tentunya hal tersebut akan mengurangi simpati masyarakat kepada mantan Bupati Beling tersebut. Namun, apabila Ahok mau berkompromi dengan partai politik, tentunya bukan perkara sulit untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon Gubernus DKI dalam Pilkada 2017. Buktinya, Partai Nasdem sudah membuka diri apabila Ahok membutuhkan partai sebagai kendaraan politiknya.
Jadi, mari kita lihat saja, Apakah Ahok akan maju lagi dalam pilkada DKI 2017 ataukah tidak. Kalau ia, dengan apa ia akan bertarung dalam Pilkada tersebut, jalur independen ataukah partai?
0 Response to "Akankah Ahok Maju Lagi dalam Pilkada 2017?"
Post a Comment